Sabtu, 02 Juli 2011

Sterlet (Acipenser ruthenus), Si Tubuh Penuh Bintang dari Eropa

Sterlet (Acipenser ruthenus) merupakan spesies sturgeon yang lebih kecil dibanding spesies lainnya yang berasal dari perairan eropa. Sterlet adalah ikan air tawar namun juga terkadang ditemukan di perairan payau. Ikan ini memiliki pertumbuhan yang lambat namun dapat mencapai tubuh dengan panjang maksimal 1,2 m dan berat 16 Kg setelah 10 – 12 tahun. Sterlet bukanlah ikan agresif yang terbiasa hidup pada suhu dingin yaitu 10 – 18 0C dan pH 7,5 – 8. Sterlet mempunyai warna tubuh yang bervariasi yakni cokelat gelap keabu abu-abuan sampai hijau gelap kehitaman, dan umumnya mempunyai warna kekuningan pada sisi perutnya. Sterlet mempunyai penampilan prasejarah yaitu mempunyai hidung panjang dan lempengan – lempengan berbentuk bintang pada sepanjang sisi ikan dan sirip punggungnya. Sama seperti spesies sturgeon yang lain, sterlet sebenarnya mempunyai mulut di sisi bagian bawah tubuh ikan.
Sterlet juga menggunakan empat buah barbels (kumis) yang terletak di sisi depan mulutnya untuk menentukan lokasi makanan. Selain memakan makanan hidup seperti udang, keong, larva serangga, cacing dan crustacea, Sterlet juga menerima pakan beku dan kering. Sterlet merupakan spesies Potamodromous (Khusus air tawar). Ikan ini akan bermigrasi menuju ke hulu saat akan bertelur. Saat proses bertelur, ikan jantan akan menghadap ke betina dalam waktu yang lama. Proses ini terjadi saat bulan April sampai Juni saat suhu air 10 – 170C. Ikan jantan mencapai kedewasaan seksual saat usia 3 – 5 tahun sedangkan betina 5 – 8 tahun. Ikan betina membawa telur sebanyak 20000 sampai 30000 per Kg berat tubuh. Telur akan menetas setelah 4 – 5 hari dan anakan ikan yang baru menetas mempunyai panjang 6 – 7 mm. Perawatan di aquarium sangat membutuhkan banyak sirkulasi, area luas untuk berenang, tidak memerlukan tanaman dan jangan menggunakan batuan tajam karena mungkin akan menyakiti ikan. 
TAKSONOMI
Kingdom
Animalia
Phylum
Chordata
Class
Order
Family
Genus
Acipenser
Species
Acipenser Ruthenus

1 komentar: