Longnose Gar (Lepisosteus osseus) merupakan ikan primitif dari keluarga Gar yang juga dikenal dengan Needlenose Gar. Ikan yang juga dikenal dengan Billy Gar dan Billfish ini tersebar di kawasan Amerika Utara termasuk Kanada, USA dan Meksiko. Di Amerika, populasi terbanyak terpusat bagian selatan, Texasm Alabama (sungai Cahaba) dan sepanjang aliran sungai Misissipi. Habitatnya adalah berbagai biotipe dari danau besar, sungai sampai anakan sungai, bendungan dan kolam. Walaupun hidup di air tawar, beberapa dijumpai hidup pada habitat payau. Mereka dapat hidup di perairan berarus pelan bahkan tak berarus sekalipun. Ikan ini hidup pada perairan dalam, bersuhu hangat dengan vegetasi yang melimpah. Longnose gar mempunyai fisik yang khas yaitu moncong yang panjang dan menyempit. Pada moncong tersebut terdapat banyak gigi yang menyerupai jarum. Tubuhnya berbentuk silindris yang memanjang dan ditutupi oleh sisik yang berbentuk wajik, keras serta tidak bertumpang tindih. Umumnya mereka memiliki warna tubuh keperakan atau kehijauan dengan warna putih terang pada bagian perut. Namun jika berada pada air yang bersih, maka akan nampak totol-totol hitam pada tubuhnya, sirip dan ekornya. Totol-totol ini yang dapat digunakan untuk membedakan spesies ini dengan gar lain. Jumlah totol-totolnya lebih sedikit bila dibanding Spotted gar namun sedikit lebih banyak bila dibanding Shortnose gar. Moncong longnose gar lebih panjang dibanding moncong dari semua spesies gar.
Ikan sport ini mempunyai ukuran tubuh maksimal 200 cm dengan berat sekitar 4 Kg. Namun jika di pelihara, panjang ikan hanya mencapai maksimal 90 cm. Rekor dunia untuk ukuran ikan ini pernah di tangkap di sungai Trinity Texas dengan ukuran panjang 2 m dan berat 50,31 pounds. Masa hidup ikan berkisar antara 17-20 tahun. Sebagai keluarga gar, longnose gar juga mempunyai paru-paru primitif yang memberikan kemampuan pada ikan untuk bernafas langsung di udara. Hal ini berarti ikan masih dapat bernafas untuk beberapa waktu walaupun tidak berada didalam air. Mereka sering menyodokkan moncong dengan cepat ke permukaan air yang bertujuan untuk mengambil udara secara langsung. Walaupun demikian, ikan ini tidak harus bernafas dengan mengambil langsung di udara karena ikan mempunyai insang yang masih berfungsi seperti spesies ikan lainnya.
Sebagai sport fish, tidak ada methode pemancingan yang khusus terhadap ikan ini. Namun karena karakter ikan yang kuat, bermoncong tulang dan sering mengambil umpan hidup maka kebanyakan methode yang digunakan adalah menjerat moncongnya dengan benang nylon menggunakan methode “bowfishing” atau “spearfishing”. Kail yang digunakan untuk memancing gar adalah circle hook karena akan meminimalkan luka pada ikan tersebut. Circle hook didesain hanya untuk menangkap ujung dari moncong gar.
Longnose gar mengembangkan lapisan sisik berganda sebagai perlindungan. Sisik berbentuk wajik dan saling mengunci satu sama lain. Dua lapis sisik tersusun atas material yang berbeda, lapisan terluar tesusun atas ganoin sedangkan lapisan dalam tersusun atas isopedine. Perlindungan diri ini menandakan ikan ini mempunyai predator alami dan Alligator merupakan hewan yang pernah dilaporkan menyerang ikan ini.
Ikan yang sudah langka di pasaran ini, bersifat karnivora dan merupakan predator yang suka menyergap mangsa. Jenis mangsanya bergantung pada habitat hidupnya. Mangsa utama mereka adalah ikan yang berukuran lebih kecil. Selama masa pertumbuhan, mereka juga memangsa serangga dan crustacea kecil. Walaupun perburuan dilakukan sepanjang hari namun perburuan pada malam hari menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Saat menunggu mangsa, mereka akan mengapung diam di permukaan diri menyerupai kayu atau vegetasi yang telah mati. Ketika melihat mangsa, ikan akan mendekat dengan cara berenang ke samping menyerupai tongkat. Mangsa akan ditangkap dengan rahang moncongnya dan menelan kepala mangsa terlebih dulu.
Saat pemeliharaan terkadang ikan ini sulit untuk menerima makanan mati. Mereka membutuhkan waktu untuk belajar menerimanya. Ketika ikan masih anakan maka pemberian makanan sebaiknya dilakukan setiap hari. Kurangi jatah makanan seiring bertambahnya usia. Ikan dewasa membutuhkan paling banyak sekali atau dua kali makanan dalam seminggu. Perlu diingat, walaupun ikan ini karnivora tapi jangan memberinya dengan daging ayam atau mamalia karena ada beberapa lemak pada daging tersebut yang tidak sesuai dengan sistem metabolime ikan dan dapat menyebabkan deposit lemak.
Sebagai ikan peliharaan, longnose gar membutuhkan tangki yang besar mengingat ukuran ikan dewasanya. Setidaknya tangki berukuran 300cm x 180cm x 90 cm dapat digunakan meskipun harus di upgrade sesuai pertumbuhan ukuran maksimal ikan. Tangki tidak memerlukan dekorasi yang rumit, karena tersedianya ruangan yang cukup untuk berenang sangat dibutuhkan oleh ikan. Pemberian satu batang besar atau ranting besar dapat dilakukan dengan efektif untuk mendekorasi tangki. Sistem filtrasi dianjurkan tetap ada walaupun ikan mampu bertahan di air minim oksigen. Kondisi air harus dibuat menyerupai habitat aslinya yang dingin dengan suhu 12-20 oC, pH 6-8 dan kesadahan 5-25 oH. Tankmate haruslah ikan yang seukuran karena ikan ini merupakan predator untuk berbagai ikan yang berukuran lebih kecil. Longnose gar dapat dipelihara secara soliter maupun dalam kelompok, jika dalam kelompok maka ukuran ikan merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
Pembedaan jenis kelamin masih susah dilakukan. Pada musim bertelur yang terjadi pada musim semi dan panas, satu ikan betina akan berpasangan dengan sekitar 15 ikan jantan atau lebih. Ketika betina siap bertelur, dia akan memimpin para jantan membentuk pola elips. Jumlah telur yang dihasilkan berkisar 30000 butir. Yang unik adalah telur ikan biasanya akan ditaruh di sarang ikan lain seperti Micropterus dolomieu sampai mereka menetas yakni sekitar 3-9 hari. Induk ikan yang sarangnya ditumpangi akan menjaga anakan gar ini seperti anak sendiri sampai anak gar bisa mandiri. Betina mempunyai usia yang lebih panjang yakni 17 tahun dibanding jantan yang hanya sampai 8 tahun.
TAKSONOMI
Kingdom
|
Animalia
|
Phylum
|
Chordata
|
Class
|
|
Order
|
|
Family
|
|
genus
|
|
Species
|
Lepisosteus osseus
|
DUNIA IKAN HIAS
BalasHapus